Rabu, 09 Oktober 2013

Makalah IPTEK



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Iptek adalah suatu yang sangat berkaitan denga teknologi devinisi lengkap tentang melaluka sesuatu kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga mengunakan teknologi Iptek dalam kebutuhan sehari-hari tanpa disadari  untuk beraktifitas melakukan pekerjaan sehari-hari mulai pagi dari rumah ke sekolah dan kembali kerumah kamu menggunakan iptek. Seseorang menyatkan bahwa manusia  sedah menggunakan teknologi sejak zaman dahululu kala sperti memecahkan kemiri.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam harus difungsikan dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak terjadi kesenjangan antara norma-norma Al-Qur’an dengan sikap dan tingkah laku kaum muslimin pada umumnya serta para ilmuwan muslim pada khususnya untuk menyikapi perkembangan Iptek

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakagn diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Apakah pengertian Iptek ?
  2. Apakah Hubungan Iptek dengan al-Qur’an?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Iptek
Istilah teknologi tentu tidak asing bagi kita. Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi juga sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan yang mempermudah hidup kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula berupa peralatan. Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga yang besar, sekarang bisa dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang sangat singkat. Berikut beberapa penerapan teknologi dalam berbagai bidang.
Jadi IPTEK adalah suatu yang sangat berkaitan dengan teknologi, definisi lebih lengkap tentang teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuh kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga menggunakan teknologi.

2.2. Hubungan Agama Dengan IPTEK
Sedangkan secara umum agama Islam sangatlah melarang apabila menggunakan atyau memanfaatkan sesuatu secara berlebih-lebihan apalagi hanya untuk menunjukkan atau memamerkan keindahan belaka karena yang demikian itu adalah perbuatanb yang dilandasi atas bujuk rayu setan.

Al-quran surat An-Nisa ayat 118-119 menyatakan
çmuZyè©9 ª!$# ¢ š^$s%ur ¨bxσªBV{ ô`ÏB x8ÏŠ$t6Ïã $Y7ŠÅÁtR $ZÊrãøÿ¨B ÇÊÊÑÈ   öNßg¨Y¯=ÅÊ_{ur öNßg¨YtÏiYtB_{ur öNßg¯RtãBUyur £`à6ÏnGu;ãn=sù šc#sŒ#uä ÉO»yè÷RF{$# öNåk¨XzßDUyur žcçŽÉitóãŠn=sù šYù=yz «!$# 4 `tBur ÉÏ­Ftƒ z`»sÜø¤±9$# $wŠÏ9ur `ÏiB Âcrߊ «!$# ôs)sù tÅ¡yz $ZR#tó¡äz $YYÎ6B ÇÊÊÒÈ  
Artinya: Yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.

Pada setiap manusia ada potensi untuk baik dan ada potensi untuk jahat, setan akan mempergunakan potensi untuk jahat dalam mencelakakan manusia. Ada pula yang mengatakan bahwa maksudnya, setan yang terlaknat ini mengetahui bahwa dirinya tidak mampu menyesatkan semua hamba Allah, dan bahwa mereka tidak berkuasa apa-apa terhadap hamba-hamba Allah yang ikhlas, dia hanyalah berkuasa terhadap orang-orang yang menjadikannya sebagai kawannya, menaatinya dan meninggalkan ketaatan Ar Rahman. Setan mengambil bagian mereka, dia akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus; baik sesat dalam hal ilmu maupun amal.
Usaha  Syetan menaruh dalam hati mereka rasa lamanya hidup di dunia dan tidak adanya kebangkitan serta hisab. Ada pula yang menafsirkan, bahwa di samping menyesatkan manusia, dia juga akan menghias kesesatan itu, sehingga manusia mengira bahwa yang demikian merupakan kebaikan. Hal ini merupakan keburukan ditambah keburukan, mereka mengerjakan amalan penghuni neraka, namun mereka mengira bahwa amalan itu memasukkan ke surga sebagaimana yang menimpa orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani". Yang demikian (hanyalah) angan-angan mereka yang kosong belaka. " (Terj. Al Baqarah: 111) Demikian pula seperti yang menimpa orang-orang munafik, "Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) sambil berkata, "Bukankah Kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu." (Terj. Al Hadiid: 14)
Menurut kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada patung-patung berhala, harus dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang yang seperti ini tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta harus dilepaskan saja. Termasuk pula dalam hal ini unta Bahirah, Sa'ibad, Washilah dan Haam seperti yang disebutkan dalam Al Ma'idah ayat 103. Semua ini termasuk penyesatan setan, di mana yang demikian menghendaki mengharamkan apa yang Allah halalkan atau menghalalkan apa yang Allah haramkan. Termasuk pula kepercayaan-kepercayaan lain dan adat istiadat yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti pada adat-adat yang biasa dilakukan di daerah Jawa dan lainnya, mereka melakukan berbagai acara dengan adanya keyakinan-keyakinan tertentu. Misalnya memandikan keris, melempar sesaji ke tengah laut, dsb. di mana di dalamnya banyak kemusyrikan, wallahul musta'aan.
Selanjutnya Mengubah ciptaan Allah dapat berarti mengubah agama Allah dan menggantinya dengan kekafiran, menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya. Ada pula yang menafsirkan dengan "mengubah penampilan fisik" untuk kecantikan, seperti melakukan tato, menipiskan gigi, mencabut alis, merenggangkan gigi dsb. hal itu, karena di dalamnya terdapat sikap tidak suka dengan ciptaan Allah, mengkritik kebijaksanaan-Nya, menganggap bahwa apa yang mereka buat dengan tangan mereka lebih baik daripada ciptaan Allah. Ada pula yang menafsirkan dengan "Mengubah fitrah yang tertanam dalam jiwa manusia", yakni karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan hamba-hamba-Nya dalam keadaan hanif (lurus), diciptakan dalam keadaan mau menerima yang hak dan lebih mengutamakannya, lalu setan pun datang dan menarik mereka dari akhlak yang mulia ini serta menghias keburukan, kesyrikkan, kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan kepada mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia di atas fitrah Islam, namun kedua orang tuanya yang mengubahnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia di atas tauhid, rasa cinta dan mengenal-Nya, namun setan menyerang mereka bagaikan serigala yang yang menyerang kambing yang sedang sendiri. Kalau bukan karena kelembutan Allah dan kepemurahan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas, tentu akan menimpa mereka sebagaimana yang menimpa orang-orang yang terfitnah lainnya karena berpaling dari Ar Rahman beralih mendekati setan yang terkutuk, dan barang siapa yang menjadikan setan sebagai walinya, maka sungguh ia telah menderita kerugian yang nyata. Kerugian manakah yang melebihi kerugian agama dan dunia serta dibinasakan hidupnya oleh maksiat dan dosa-dosa, di mana ia akan memperoleh kesengsaraan yang kekal dan hilangnya kenikmatan. Sebaliknya, barang siapa yang menjadikan Allah sebagai walinya dan lebih mengutamakan ridha-Nya, maka ia akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa sesungguhnya Islam juga tidak melarang kita untuk cantik atauapun indah bahkan kita digunakan untuk senantiasa menjaga dan merawat diri. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW yang artinya : Susungguhnya Allah SWT itu Indah dan mencintai keindahan. Bahkan kita diharuskan untuk memelihara kerapian dan kebersihan sebagai wujud syukur atas apa yang sudah Allah Ar-Rahman berikan.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1)      Iptek merupakan segala sesuatu yang diketahui mengenai pengetahuan suatu bidang yang disusun sistematis yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dari berbagai bidang dengan menggunakan teknologi yang ada
2)      Sedangkan menurut pandangan dalam Islam memperindah/mempercantik bentuk tubuh diantaranya operasi telinga, dagu, hidung, perut dengan cara ditambah atau dikurangi/dibuang.
3.2. Saran.
Adapun saran dari penulis adalah pandai-pandailah kita bersyukur. Dengan bersyukur semoga kita bukan termasuk orang yang merugi.



DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an dan terjemahnya.Depag
http://artiquran.wordpress.com/2011/02/07/surat-an-nisa-ayat-111-s-d-120/
http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-113-121.html
http://wwwkebudayaancommel.blogspot.com/2011/01/pengertian-iptek.html