BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang
Iptek adalah suatu yang sangat
berkaitan denga teknologi devinisi lengkap tentang melaluka sesuatu kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga mengunakan teknologi Iptek dalam
kebutuhan sehari-hari tanpa disadari
untuk beraktifitas melakukan pekerjaan sehari-hari mulai pagi dari rumah
ke sekolah dan kembali kerumah kamu menggunakan iptek. Seseorang menyatkan
bahwa manusia sedah menggunakan
teknologi sejak zaman dahululu kala sperti memecahkan kemiri.
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam harus difungsikan
dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak terjadi kesenjangan antara norma-norma
Al-Qur’an dengan sikap dan tingkah laku kaum muslimin pada umumnya serta para
ilmuwan muslim pada khususnya
untuk menyikapi perkembangan Iptek
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakagn diatas penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
- Apakah pengertian Iptek ?
- Apakah Hubungan Iptek dengan al-Qur’an?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Iptek
Istilah teknologi tentu tidak asing bagi kita.
Teknologi merupakan ilmu yang menggali berbagai ilmu terapan. Teknologi juga
sering dipakai untuk menyebut berbagai jenis peralatan yang mempermudah hidup
kita. Jadi teknologi dapat beruwujud ilmu dapat pula berupa peralatan.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan suatu kegiatan atau
pekerjaan. Dengan teknologi pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga yang
besar, sekarang bisa dilakukan dengan tenaga kecil. Dengan teknologi pula
pekerjaan yang dulunya membutuhkan waktu lama, sekarang hanya butuh waktu yang
sangat singkat. Berikut beberapa penerapan teknologi dalam berbagai bidang.
Jadi IPTEK adalah suatu yang sangat berkaitan dengan teknologi, definisi
lebih lengkap tentang teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuh kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga menggunakan teknologi.
2.2. Hubungan
Agama Dengan IPTEK
Sedangkan secara umum agama Islam sangatlah
melarang apabila menggunakan atyau memanfaatkan sesuatu secara berlebih-lebihan
apalagi hanya untuk menunjukkan atau memamerkan keindahan belaka karena yang
demikian itu adalah perbuatanb yang dilandasi atas bujuk rayu setan.
Al-quran surat An-Nisa ayat 118-119 menyatakan
çmuZyè©9 ª!$# ¢ ^$s%ur ¨bxϪBV{ ô`ÏB x8Ï$t6Ïã
$Y7ÅÁtR $ZÊrãøÿ¨B ÇÊÊÑÈ öNßg¨Y¯=ÅÊ_{ur
öNßg¨YtÏiYtB_{ur öNßg¯RtãBUyur £`à6ÏnGu;ãn=sù
c#s#uä ÉO»yè÷RF{$# öNåk¨XzßDUyur cçÉitóãn=sù
Yù=yz «!$# 4 `tBur ÉÏFt z`»sÜø¤±9$#
$wÏ9ur
`ÏiB
Âcrß «!$# ôs)sù
tÅ¡yz $ZR#tó¡äz $YYÎ6B ÇÊÊÒÈ
Artinya: Yang dila'nati Allah dan syaitan
itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau
bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya). Dan aku
benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),
lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang
menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita
kerugian yang nyata.
Pada setiap manusia ada potensi untuk baik dan
ada potensi untuk jahat, setan akan mempergunakan potensi untuk jahat dalam
mencelakakan manusia. Ada pula yang mengatakan bahwa maksudnya, setan yang
terlaknat ini mengetahui bahwa dirinya tidak mampu menyesatkan semua hamba
Allah, dan bahwa mereka tidak berkuasa apa-apa terhadap hamba-hamba Allah yang
ikhlas, dia hanyalah berkuasa terhadap orang-orang yang menjadikannya sebagai
kawannya, menaatinya dan meninggalkan ketaatan Ar Rahman. Setan mengambil
bagian mereka, dia akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus; baik sesat
dalam hal ilmu maupun amal.
Usaha Syetan menaruh dalam
hati mereka rasa lamanya hidup di dunia dan tidak adanya kebangkitan serta
hisab. Ada pula yang menafsirkan, bahwa di samping menyesatkan manusia, dia
juga akan menghias kesesatan itu, sehingga manusia mengira bahwa yang demikian
merupakan kebaikan. Hal ini merupakan keburukan ditambah keburukan, mereka
mengerjakan amalan penghuni neraka, namun mereka mengira bahwa amalan itu
memasukkan ke surga sebagaimana yang menimpa orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Dan mereka (Yahudi dan Nasrani)
berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang
beragama) Yahudi atau Nasrani". Yang demikian (hanyalah) angan-angan
mereka yang kosong belaka. " (Terj. Al Baqarah: 111) Demikian pula
seperti yang menimpa orang-orang munafik, "Orang-orang munafik itu
memanggil mereka (orang-orang mukmin) sambil berkata, "Bukankah Kami
dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi
kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-
ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;
dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu."
(Terj. Al Hadiid: 14)
Menurut
kepercayaan Arab jahiliyah, binatang-binatang yang akan dipersembahkan kepada
patung-patung berhala, harus dipotong telinganya lebih dahulu, dan binatang
yang seperti ini tidak boleh dikendarai dan tidak dipergunakan lagi, serta
harus dilepaskan saja. Termasuk pula dalam hal ini unta Bahirah, Sa'ibad,
Washilah dan Haam seperti yang disebutkan dalam Al Ma'idah ayat 103. Semua ini
termasuk penyesatan setan, di mana yang demikian menghendaki mengharamkan apa
yang Allah halalkan atau menghalalkan apa yang Allah haramkan. Termasuk pula
kepercayaan-kepercayaan lain dan adat istiadat yang bertentangan dengan ajaran
Islam, seperti pada adat-adat yang biasa dilakukan di daerah Jawa dan lainnya,
mereka melakukan berbagai acara dengan adanya keyakinan-keyakinan tertentu.
Misalnya memandikan keris, melempar sesaji ke tengah laut, dsb. di mana di
dalamnya banyak kemusyrikan, wallahul musta'aan.
Selanjutnya Mengubah ciptaan Allah dapat berarti
mengubah agama Allah dan menggantinya dengan kekafiran, menghalalkan apa yang
diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya. Ada pula yang
menafsirkan dengan "mengubah penampilan fisik" untuk kecantikan,
seperti melakukan tato, menipiskan gigi, mencabut alis, merenggangkan gigi dsb.
hal itu, karena di dalamnya terdapat sikap tidak suka dengan ciptaan Allah,
mengkritik kebijaksanaan-Nya, menganggap bahwa apa yang mereka buat dengan
tangan mereka lebih baik daripada ciptaan Allah. Ada pula yang menafsirkan
dengan "Mengubah fitrah yang tertanam dalam jiwa manusia", yakni
karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan hamba-hamba-Nya dalam keadaan
hanif (lurus), diciptakan dalam keadaan mau menerima yang hak dan lebih
mengutamakannya, lalu setan pun datang dan menarik mereka dari akhlak yang
mulia ini serta menghias keburukan, kesyrikkan, kekafiran, kefasikan dan
kemaksiatan kepada mereka. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia di
atas fitrah Islam, namun kedua orang tuanya yang mengubahnya menjadi Yahudi,
Nasrani atau Majusi. Allah Subhaanahu wa Ta'aala menciptakan manusia di atas
tauhid, rasa cinta dan mengenal-Nya, namun setan menyerang mereka bagaikan
serigala yang yang menyerang kambing yang sedang sendiri. Kalau bukan karena
kelembutan Allah dan kepemurahan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang ikhlas, tentu
akan menimpa mereka sebagaimana yang menimpa orang-orang yang terfitnah lainnya
karena berpaling dari Ar Rahman beralih mendekati setan yang terkutuk, dan
barang siapa yang menjadikan setan sebagai walinya, maka sungguh ia telah
menderita kerugian yang nyata. Kerugian manakah yang melebihi kerugian agama
dan dunia serta dibinasakan hidupnya oleh maksiat dan dosa-dosa, di mana ia
akan memperoleh kesengsaraan yang kekal dan hilangnya kenikmatan. Sebaliknya,
barang siapa yang menjadikan Allah sebagai walinya dan lebih mengutamakan
ridha-Nya, maka ia akan mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Dari penjelasan diatas
penulis menyimpulkan bahwa sesungguhnya Islam juga tidak melarang kita untuk cantik
atauapun indah bahkan kita digunakan untuk senantiasa menjaga dan merawat diri.
Sebagaimana sabda Rasullullah SAW yang artinya : Susungguhnya Allah SWT itu
Indah dan mencintai keindahan. Bahkan kita diharuskan untuk memelihara kerapian
dan kebersihan sebagai wujud syukur atas apa yang sudah Allah Ar-Rahman berikan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1)
Iptek merupakan segala sesuatu yang diketahui mengenai pengetahuan suatu
bidang yang disusun sistematis yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu dari berbagai bidang dengan menggunakan teknologi yang
ada
2)
Sedangkan menurut pandangan dalam Islam memperindah/mempercantik bentuk
tubuh diantaranya operasi telinga, dagu, hidung, perut dengan cara ditambah
atau dikurangi/dibuang.
3.2.
Saran.
Adapun saran dari penulis adalah pandai-pandailah
kita bersyukur. Dengan bersyukur semoga kita bukan termasuk orang yang merugi.
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an dan terjemahnya.Depag
http://artiquran.wordpress.com/2011/02/07/surat-an-nisa-ayat-111-s-d-120/
http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-nisa-ayat-113-121.html
http://wwwkebudayaancommel.blogspot.com/2011/01/pengertian-iptek.html